Literasi 31 Juli 2024
Masihkah Diperlukan Hukuman dalam Mendisiplinkan Peserta Didik?
Penilitian yang dilakukan oleh Husaina Sekar Kusuma berjudul "Dampak Pemberian Hukuman terhadap Kedisiplinan Siswa" memiliki kesimpulan sebagai berikut.
1. Pemberian hukuman (punishment) merupakan alat pendidikan. Disebut sebagai alat pendidikan karena pemberian hukuman (punishment) adalah akibat dari atau konsekuensi yang akan didapat oleh siswa yang melanggar tata tertib atau tidak disiplin. Pemberian hukuman (punishment) bertujuan bukan untuk memberikan nestapa tetapi melainkan untuk memberikan efek jera, untuk memberikan perbaikan diri, agar siswa paham bahwa apa yang telah ia perbuat merupakan tindakan yang salah. Maka diperlukan tindakan yang tepat dalam memilih hukuman yang baik untuk diri siswa, agar siswa tidak merasa dipermalukan tetapi ia akan berpikir untuk merubah sikapnya menjadi lebih disiplin.
2. Siswa yang pernah melakukan pelanggaran kemudian diberikan hukuman yang setara dengan pelanggarannya, berdampak pada perubahan diri menjadi lebih disiplin. Hukuman merupakan suatu teguran yang membuat siswa berpikir bahwa apa yang telah ia perbuat adalah tindakan yang kurang disiplin.
Teks 2
Kurikulum Merdeka: Kuatkan Profil Pelajar Pancasila Tanpa Hukuman
Banyak cara yang lebih mendidik untuk melatih kedisilplinan murid tanpa memberikan hukuman. Menurut Ki Hajar Dewantara mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia dari segala aspek kehidupan baik secara fisik dan rohani, tanpa ada paksaan dari untuk murid untuk menjadi hijau atau merah karena yang mempunyai kehendak adalah murid itu sendiri. Bagaimana membentuk manusia yang dimulai dari mengembangkan bakatnya, dimana setiap murid mempunyai kodrat alami dalam dirinya masing-masing, guru sebagai pendidik hanya merawat, memberi pupuk, memberi air, dan menyiangi hama agar kodrat alami bisa tumbuh subur dan buahnya melimpah tampa mengubah kodrat alami tersebut. Apapun kesalahan murid bukan hukuman yang menjadi tolak ukur dan pilihan pertama. Jika murid diberikan konsekuensi sesuai kesepakatan kelasnya yang lebih mendidik untuk memperbaiki kesalahan dan perilakunya kenapa harus dihukum.
Kedua teks tersebut menjelasan mengenai hukuman terhadap siswa dari sudut pandang yang berbeda. Seletelah membaca tersebut jawablah pertanyaan berikut yang didasarkan pada pendapat pribadi atau pengalaman yang pernah dialami.
1. Menurut pengalaman dan pendapatmu, apakah di zaman sekarang konsep hukuman masih efektif untuk meningkatkan kedisilinan siswa?'
2. Menurut pengalaman dan pendapatmu, bagaimana mewujudkan kesadaran terhadap penegakkan disiplin t paling efektif? Jelaskan alasannya?
Selain memberikan komentar pada kolom komentar, siswa juga harus membalas berisi komentar/tanggapan peserta didik lain. Baik dukungan terhadap komentar siswa lain ataupun bantahan siswa lain?
Silakan untuk dikomentari ya, terima kasih.
BalasHapus1. Menurut saya pemberian hukuman itu masih bisa di berlakukan, supaya siswa dapat bertanggung jawab bukan hanya menjawab saja. terlebih lagi supaya siswa siap menghadapi masalah atau tantangan yang mungkin muncul nantinya. sehingga mentalnya terbentuk sebagai seorang pemimpin.
Hapus2. Menurut saya penegakkan disiplin yang paling efektif adalah berawal dari pakaian tertib sekolah, menggunakan kendaraan bermotor kesekolah setelah mendapatkan SIM. Dan juga masalah tugas/pekerjaan rumah, guru berperan dalam pemberian PR/Tugas, jadi guru juga bisa memahami siswa bahwasanya siswa memiliki kesibukan lain selain di mata pelajaran guru tersebut, untuk itu tenggat waktu dan jumlah Tugas yang di berikan bisa disesuaikan tanpa membebani guru maupun murid.
Nadya shafwa 11 D
Hapus1. Menurut saya hukuman di zaman sekarang masih efektif untuk memberikan efek jera kepada sang pelanggar peraturan. Karena dengan adanya hukuman, sang pelanggar akan ragu untuk mengulangi kesalahannya mengingat hukuman yang diberikan dan menjadikan kepribadian yang lebih baik.
2. Bagi saya, cara mewujudkan kesadaran yang efektif bisa dimulai dari melakukan hal baik secara bersama sama dan konsisten sehingga akan terbiasa melakukan nya
1. Menurut saya hukuman bisa menjadi salah satu alat untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, tetapi bukan satu-satunya alat yang efektif. Pendekatan yang lebih holistik dan berfokus pada perbaikan perilaku, serta membangun hubungan yang positif dengan siswa, cenderung lebih efektif dalam jangka panjang.
BalasHapus2. Menurut saya mewujudkan kesadaran terhadap penegakan disiplin adalah proses yang kompleks dan membutuhkan waktu. Namun, dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, hal ini dapat dicapai. Penting untuk diingat bahwa kesadaran akan tumbuh subur dalam lingkungan yang kondusif, di mana setiap individu merasa memiliki tanggung jawab untuk menciptakan perubahan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Dinda Yulina Maharani
BalasHapusKelas : 11C
1.) Pengalaman dan pendapat pribadi saya mengenai efektivitas hukuman dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di zaman sekarang cenderung negatif. Meskipun hukuman dapat memberikan efek jera sesaat, pendekatan ini sering kali tidak menciptakan perubahan jangka panjang dalam perilaku siswa. Sebaliknya, hukuman bisa menimbulkan rasa takut, kebencian, atau bahkan pemberontakan, yang semuanya tidak kondusif untuk pembelajaran dan perkembangan pribadi siswa. Pendekatan yang lebih positif dan konstruktif, seperti penguatan positif, konseling, dan pemberian tanggung jawab, lebih efektif dalam membantu siswa memahami pentingnya disiplin dan menginternalisasi perilaku yang diinginkan.
2.) - Pemberian Contoh yang Baik
Guru dan orang dewasa di lingkungan sekolah harus menjadi teladan dalam hal disiplin. Ketika siswa melihat contoh yang baik, mereka cenderung mengikuti.
- Pendidikan Karakter
Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum dapat membantu siswa memahami nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan disiplin. Diskusi dan refleksi tentang perilaku baik dan buruk dapat memperdalam pemahaman mereka.
- Penguatan Positif
Memberikan penghargaan atau pujian atas perilaku yang baik lebih efektif daripada memberikan hukuman atas perilaku buruk. Ini mendorong siswa untuk terus melakukan hal-hal positif.
- Keterlibatan Siswa dalam Membuat Aturan
Melibatkan siswa dalam proses pembuatan aturan dan konsekuensi di kelas membantu mereka merasa memiliki dan lebih bertanggung jawab terhadap penerapannya.
- Konsekuensi yang Mendukung Pembelajaran
Alih-alih hukuman yang bersifat menghukum, berikan konsekuensi yang mendidik. Misalnya, siswa yang terlambat bisa diberi tugas tambahan yang membantu mereka memahami pentingnya manajemen waktu.
- Konseling dan Dukungan
Memberikan dukungan emosional dan konseling kepada siswa yang memiliki masalah perilaku dapat membantu mereka mengatasi akar masalah dan memperbaiki perilaku mereka.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRaissa Rahminika kelas X-G
BalasHapus1. menurut saya memberikan hukuman untuk meningkatkan kedisiplinan siswa sangat tidak efektif. banyak siswa malah semakin nakal ketika sudah diberikan hukuman
2. menurut saya mewujudkan kesadaran untuk menegakkan kedisiplinan siswa adalah dengan memberikan nasihat-nasihat yang sangat menyentuh hati tentang keagamaan. terus lah memberikan nasihat berkali kali agar hati nya terketuk bahwasanya kelakuan atau perilaku nya salah. Ibarat batu yang terus-menerus terkena tetesan air, sekeras apapun batu itu, tetesan air akan melunakkannya.
Figo Ririmasse XI-D
BalasHapus1. Menurut saya tentang konsep hukum itu lebih efektif. Karena membuat pembangunan karakter kita agar siswa tertib terhadap peraturan yang ada.
2. Menurut saya yang paling efektif itu karena membangun karakter diri kita ke yang lebih baik.
Arsya Zurny, X-E
BalasHapus1. Menurut pendapat saya konsep hukuman masih cukup efektif untuk kedisiplinan siswa karena dengan hukuman yang diberikan kepada siswa dapat membuat siswa itu jera dan memperbaiki perilaku siswa yang tidak baik.
2. Menurut pendapat saya cara mewujudkan kesadaran paling efektif yaitu dengan pemberlakuan kode etik siswa, bisa dengan memberikan hukuman atau sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib atau peraturan yang ada dan juga para siswa diberikan penanaman kedisiplinan pada diri siswa.
Syifara Salsabila
BalasHapusKelas : XI-A
1. Siswa yang melanggar perlu diberi hukuman. Tujuannya untuk memberikan efek jera, karena kalau hanya dengan teguran itu belum cukup, namun dalam memberikan hukuman guru perlu mempertimbangkan konsekuensi nya dan tentu nya hukuman yg diberikan tidak sembarangan sehingga siswa dapat memperbaiki kesalahannya agar hukuman yang diberikan sesuai dan dapat berdampak pada perubahan diri menjadi lebih disiplin.
2. Untuk menegakkan kedisiplinan yg paling efektif yaitu dengan pembiasaan. Ubah hal-hal yang tidak bermanfaat, dengan pembiasaan yang baik. Dengan menanamkan kedisiplinan akan terbentuk karakter yang disiplin pula
Nama: Ilham Agung Ali Mahendra
BalasHapusKelas: XI-D
1. Di era digitalisasi ini, peserta didik menjadi sangat dekat dengan handphone dan media sosial. Ini. Hukum membuat sebagian peserta didik mempunyai mental tempe (mental nya lemah), ketika di beri hukuman oleh guru dia merasa bahwa guru tersebut tidak suka dengan dirinya, ada juga yang sudah diberi hukuman tetapi tetap keras hatinya. Menurut saya, pemberian hukuman porsinya harus sesuai dengan peserta didik. Agar peserta didik tidak merasa bahwa dirinya dipermalukan dan guru juga perlu adanya pendekatan persuasif pada peserta didik. Dizaman sekarang hukuman juga perlu diterapkan agar membuat peserta didik disiplin, dengan catatan hukuman itu harus mendidik
2. -Guru harus memberikan contoh baik pada peserta didik. Karena peserta didik akan mencontoh dari gurunya
-Guru memberikan edukasi mengenai peraturan sekolah. Supaya peserta didik selalu ingat mengenai peraturan sekolah
-guru bk dan wali kelas melakukan pendekatan persuasif terhadap peserta didiknya. Bertujuan agar guru mengetahui kondisi peserta didiknya
-orangtua dan peserta didik saling support. Memberikandampak positif bagi peserta didik agar selalu disiplin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Daniel Henk Owen
BalasHapusKelas: X-C
1.Menurut pendapat saya, dizaman sekarang konsep hukuman masih efektif apabila dalam skala yang wajar dan tidak berlebihan dikarenakan dizaman sekarang anak-anak mempunyai mental yang lebih buruk dibandingkan dengan anak-anak di zaman dulu, dan juga dapat menyebabkan siswa merasa malu terhadap siswa-siswi lain dan membuat mental mereka rusak. Jadi siswa perlu mendapat kan hukuman jika melakukan pelanggaran terhadap aturan dan disiplin yang telah diberikan oleh pihak sekolah.
2. Menurut pendapat saya sebagai siswa, kita memerlukan lingkungan yang sehat dalam sekolah dan juga guru-guru dapat memberikan contoh yang baik dan juga mengedukasi siswa-siswinya menjadi pribadi yang displin dan baik, guru juga perlu memiliki wawasan yang luas dalam memberikan hukuman agar dapat mengetahui dampak yang terjadi terhadap murid yang terkena disiplin terlebih lagi menghadapi murid-murid yang susah untuk diatur dan juga nakal perlu adanya kesabaran dan ketenangan dalam mendidik mereka.
Nama : Meutia Aqiila D F
BalasHapusKelas : XI. A
1. Menurut saya konsep Hukuman untuk meningkatkan kedisiplinan siswa itu masih efektif dikarenakan siswa pada zaman sekarang banyak yang mudah untuk melanggar suatu aturan. Ada beberapa tipe siswa, yang pertama adalah yang mau berubah dan yang kedua adalah tidak mau berubah, alternatifnya ada dua cara. di latih secara perlahan tanpa memberikan hukuman dan memberikan hukuman kepada siswa yang tidak disiplin. Siswa yang diberikan hukuman ini adalah siswa yang tidak mau berubah, karena mungkin saja setelah siswa tersebut diberikan hukuman mungkin dia tidak akan melakukan hal yang tidak menunjang ke disiplinan lagi
2. Menurut pendapat saya, untuk mewujudkan penegakkan disiplin paling efektif adalah Memberikan edukasi dan motivasi mengenai kedisiplinan. Karena balik lagi, yang bisa mengatur hanya siswa itu sendiri. Maka dari itu yang bisa kita bangun adalah adanya motivasi / kesadaran dari siswanya. Selain itu juga, adanya gerakkan kedisiplinan selain disekolah, banyak siswa yang hanya menerapkan disiplin hanya disekolah saja tetapi tidak dirumah.
Nama : Damai Putri Wardhani Wiyoso
BalasHapusKelas : XII-E
1. Menurut saya, di zaman sekarang konsep hukuman yang diberikan kepada para murid tidak efektif dikarenakan pada faktanya kini masih banyak murid yang tidak disiplin, melainkan semakin tidak bisa menghormati dan menghargai guru ataupun teman-temannya, kebanyakan dari mereka juga menyepelekan peraturan yang ada.
2. Cara mewujudkan kesadaran terhadap kedisiplinan para murid secara efektif adalah dengan memberikan pengertian tentang konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika mereka melakukan ketidakdisiplinan. Bukan hanya dampak kepada orang lain, melainkan dampak lebih besar terhadap dirinya sendiri.
Nama : Shuurifa
BalasHapusKelas : X-C
1. Menurut pengalaman dan pendapat saya mengenai hukuman dalam meningkatkan kedisiplinan siswa/i di zaman sekarang ini hanya menuju ke hal yang negatif. Meskipun hukuman akan memberikan efek jera, Namun efek jera tersebut hanya akan dirasakan sesaat, hukuman yang diberikan tidak akan menciptakan perubahan jangka panjang dalam perilaku siswa/i. Hanya akan menimbulkan rasa takut, kebencian pada seseorang, atau bahkan yang lebih parah pemberontakan, dan itu semua tidak kondusif bagi perkembangan pribadi siswa/i. Lalu bagaimana cara mengatasi masalah-masalah kenakalan remaja pada zaman sekarang inii?. Kita bisa melakukan pendekatan yang lebih positif dan konstruktif, seperti contohnya pemberian tanggung jawab, itu akan jauh lebih efektif dalam membantu siswa dalam memahami pentingnya disiplin dan menginternalisasi perilaku yang positif.
2. Menurut saya kita memerlukan lingkungan yang sehat dan nyaman dan guru-guru dapat memberikan contoh yang baik, sehingga siswa/i akan termotivasi apa yang mereka lihat. Guru juga dapat memberikan edukasi tentang peraturan sekolah agar para siswa/i akan selalu ingat tentang peraturan sekolah tersebut. Dan juga perlunya kerja sama dengan orang tua masing-masing peserta didik agar memberikan contoh yang positif jugaa. serta guru-guru juga harus lebih luas wawasannya tentang memberikan hukuman yang standar dengan apa yang peserta didik lakukan.
Reva Safina Lundykasari XI-E
BalasHapusIzinkan saya untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut menurut pandangan dan pengalaman saya selama menjadi siswa
1. Menurut pengalaman dan pendapatmu, apakah di zaman sekarang konsep hukuman masih efektif untuk meningkatkan kedisilinan siswa?'
Jawab:
Menurut saya, tentu saja masih, bahkan bisa dibilang sangat efektif. Sesuai dengan pengalaman sehari-hari yang saya dapatkan selama menjadi siswa, konsep hukuman sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Banyak siswa yang menganggap remen sebuah peraturan sekolah, baik yang tertulis maupun tidak. Sehingga banyak dari mereka yang melanggar. Namun, setelah mereka diberi hukuman atas pelanggaran yang mereka lakukan, banyak dari siswa/i yang kapok dan tidak mengulangi pelanggaran tersebut. Tapi, tidak sedikit juga yang tetap saja mengulangi pelanggaran tersebut, karena menurut mereka, hukuman yang diberikan tidak terlalu berat untuk dijalani.
Jika dengan diterapkannya konsep hukuman saja masih banyak sekali siswa yang kerap melanggar, bagaimana jika konsep hukuman dihilangkan? Apakah itu dapat menjamin kurangnya kasus pelanggaran yang terjadi di sekolah?
2. Menurut pengalaman dan pendapatmu, bagaimana mewujudkan kesadaran terhadap penegakkan disiplin paling efektif? Jelaskan alasannya?
Jawab:
Sebenarnya banyak sekali cara untuk mewujudkan kesadaran tentang kedisiplinan siswa. Seperti jawaban saya di nomor 1, hukuman merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk meningkatkan kesadaran siswa terkait kedisiplinannya. Hukuman yang diberikan juga harus setimpal tanpa pandang bulu.
Selain itu, cara lain yang mungkin cukup efektif adalah dengan melibatkan peran orang tua dalam mendisiplinkan siswa. Pihak sekolah bisa berkomunikasi dengan orang tua murid untuk ikut serta mengawasi dan memberi petuah kepada anak anak mereka. Menurut pengalamanku, cara ini juga cukup efektif untuk mendisiplinkan siswa.
Pendekatan diri dengan siswa juga sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan cara mereka bersikap. Bisa dilakukan dengan melakukan bimbingan konseling di setiap kelas, pendekatan kepada siswa, serta mencari tahu hal yang menyebabkan ketidakdisiplinan tersebut, disertai dengan pemberian solusi kepada siswa. Menurut saya ini adalah cara yang sangat efektif.
Alif Arya Seta X-D
BalasHapusPoin utama yang disorot adalah bahwa pemberian hukuman tidak hanya berfungsi sebagai bentuk hukuman semata, tetapi lebih sebagai alat pendidikan. Hukuman diberikan sebagai konsekuensi atas pelanggaran tata tertib atau kurangnya disiplin siswa. Tujuan utama dari pemberian hukuman bukanlah untuk membuat siswa merasa malu atau tertekan, melainkan untuk memberikan efek jera, mendorong perbaikan diri, dan membuat siswa menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya salah. Dalam konteks ini, pemilihan hukuman yang tepat menjadi sangat penting agar siswa tidak merasa terhina dan malah termotivasi untuk meningkatkan kedisiplinannya.
BalasHapusSelain itu, juga menunjukkan bahwa siswa yang mengalami hukuman yang sesuai dengan pelanggarannya cenderung mengalami perubahan perilaku menjadi lebih disiplin. Hukuman di sini dianggap sebagai bentuk teguran yang membantu siswa untuk memahami bahwa tindakan yang kurang disiplin tidak dapat diterima.
Dari sudut pandang pendidikan, pemahaman dan penerapan hukuman yang tepat dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih teratur, mengajarkan nilai-nilai disiplin, serta membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang secara lebih baik. Namun, penting juga untuk memperhatikan bahwa pemberian hukuman harus dilakukan dengan bijaksana, adil, dan memperhatikan konteks serta kondisi individu siswa.
Dengan demikian, hukuman dalam mendisiplinkan peserta didik dapat menjadi salah satu metode yang efektif asalkan dilakukan dengan tujuan pendidikan dan perhatian terhadap pembinaan karakter siswa.
Menanggapi pertanyaan yang diajukan berdasarkan kedua teks yang Anda berikan, berikut adalah tanggapan dari pendapat pribadi:
1. Menurut pengalaman dan pendapat saya, konsep hukuman dalam mendisiplinkan siswa di zaman sekarang perlu disesuaikan dengan pendekatan yang lebih holistik. Meskipun hukuman dapat memberikan efek jera dan konsekuensi atas pelanggaran, pendekatan yang lebih mendidik dan membangun kesadaran pada siswa mungkin lebih efektif dalam jangka panjang. Mengutamakan pendekatan pencegahan, pembinaan karakter, dan pemahaman nilai-nilai positif seperti kesadaran, empati, dan tanggung jawab dapat membantu siswa untuk memahami pentingnya kedisiplinan tanpa harus selalu mengandalkan hukuman sebagai solusi utama.
2. Untuk mewujudkan kesadaran terhadap penegakan disiplin secara efektif, saya percaya bahwa pendekatan yang bersifat proaktif dan kolaboratif antara guru, siswa, dan lingkungan belajar sangat penting. Pendidikan yang memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan dalam mematuhi aturan, menghargai nilai-nilai, dan memperbaiki perilaku mereka sendiri dapat menciptakan budaya disiplin yang positif dan berkelanjutan. Selain itu, membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa, memberikan contoh yang baik, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang positif juga dapat membantu siswa untuk memahami pentingnya disiplin tanpa harus selalu mengandalkan hukuman.
Dalam konteks pendidikan yang terus berkembang, penting bagi kita untuk terus beradaptasi dan mencari pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam mendisiplinkan siswa, yang tidak hanya fokus pada hukuman tetapi juga pada pembinaan karakter dan kesadaran diri siswa.
Maheswari Jenar Manyuro X-C
BalasHapus1. Menurut saya, efektif atau tidaknya pemberlakuan suatu hukuman tergantung kepada hukuman yang diberikan dan bagaimana siswa menanggapinya. Namun, pada zaman sekarang pemberlakuan hukuman lebih menjurus ke arah yang negatif karena dapat menimbulkan rasa takut, benci, dll dalam diri siswa/i yang dihukum tersebut.
2. Menurut saya untuk meningkatkan kesadaran siswa/i terhadap penegakkan kedisiplinan adalah dengan menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan guru guru yang memberikan contoh positif sehingga murid murid dapat termotivasi. Selain itu, guru juga dapat memberikan edukasi tentang peraturan sekolah kepada siswa/i dan diperlukan kerjasama dengan orang tua masing masing siswa. Ditambah pemberlakuan hukuman yang sesuai dengan dengan apa yang siswa/i lakukan.
Riva Rahma Anjani X-D
BalasHapus1) Masih tetapi diiringin dengan memberikan nasihat atau motivasi yang baik. Karena hukuman akan membuat para murid jera dan nasihat atau motivasi inilah yang membuat para murid juga terayuh sehingga tidak membuat para murid dongkol jika terkena hukuman
2) • Memberikan edukasi kepada para murid serta memberinya contoh yang membuat para murid terajak untuk bersikap disiplin.
• Memberi tahukan dengan tegas konsekuensi apa yang didapat setelah melanggar peraturan yang telah dibuat
• Memberikan support terhadap para murid bahwa mereka bisa memiliki kesadaran penuh untuk bersikap disiplin terhadap peraturan yang telat dibuat.
Nama: Naila Asma Fatihah
BalasHapusKelas: XI-D
1. Menurut saya, Hukuman dapat memberikan efek jera jika diberikan secara adil, konsisten, dan proporsional terhadap pelanggaran yang dilakukan. Namun, hukuman yang terlalu keras atau tidak adil dapat mengakibatkan efek negatif, seperti perasaan dipermalukan atau hilangnya motivasi belajar. Dan dalam konteks ini, zaman sekarang sepertinya sudah tidak berlaku lagi. Pasalnya, anak-anak sekarang sudah lebih terbuka, atau kaya akan informasi mengenai mentalnya, dan ini menyebabkan mereka mengedepankan rasa emosional mereka. Namun, kita juga harus sadar, semua masih bisa diatasi. Solusi terbaik dalam hal selain memberi hukuman kepada mereka adala "pendekatan". Ya, mereka hanya butuh "komunikasi" lebih lanjut dibanding mereka diberi hukuman yang dapat menyebabkan timbulnya rasa kebencian dari mereka. Contoh, jika ada anak SD yang sering mencoret coret trmbok. Guru/orang tua pasti akan sangat kesal jika melihat anaknya beerbuat yang mereka tak suka. Namun, kita harus tahu dulu, kenapa dia melakukan itu. Jika ia bosan maka dia mencari kebebasan, jika jawabannya adalah karena dia senang melakukannya maka itu adalah kesenangan. Dengan mengerti dan membuka diri atas beragamnya kebutuhan dasar manusia maka kita bisa memberikan ruang kepercayaan dan empati pada setiap kesalahan murid. kita harus bisa berkomunikasi dengan lebih baik kepada murid. Disinilah proses restitusi bisa kita mulai Dengan memahami kebutuhan dasar manusia. Kita menjadi lebih sadar bahwa mereka (murid/ anak anak) sebenarnya sama. mereka juga bisa salah, tugas kita adalah membimbing mereka untuk belajar memperbaiki kesalahannya. Pada konsep hukman dan konsekuensi kita belum mengajarkan kepada mereka bagaimana memperbaiki kesalahannya. Dalam kedua konsep ini mereka hanya sekedar menjalankan sanksi. Terkadang kita merasa capek karena banyaknya pekerjaan, jadi kita memilih jalur cepat bagi yang berbuat salah (murid/pun anak anak) untuk menyelesaikan masalahnya yaitu melalui hukuman dan konsekuensi ini tidak melatih mereka untuk mempunyai perilaku berpikir kritis sebagai pemecah masalah yang baik.
2. Menurut saya, untuk mewujudkan kesadaran disiplin yang efektif, pendekatan yang lebih positif dan partisipatif dapat lebih berhasil. Misalnya, penerapan aturan dan konsekuensi yang disepakati bersama dalam kelas dapat membantu siswa merasa lebih bertanggung jawab atas perilaku mereka. Saya berikan kasus lain, Jika ada seorang anak yang sengaja merobek kertas milik temanna, apa yang seharusnya kita lakuan? pasti kesal dengan perilaku anak tersebutu dan memilih untuk memarahi dan akhirnya menyuruhnya meminta maaf. Menurut saya, itu merupakan tindakan yang tidak sepatutnya kita lakukan. Seperti yang saya ketik pada jawaban no.1 kuncinya adalah di "'Komunikasi". Tanyakan, mengapa dia memilih untuk merobek kertas milik temannya? apakah hanya untuk kesenangan? tanyakan semua pada anak, dan biarkan mereka mencari solusinya, sendiri. Namun, tetap pada bimbingan kita (para guru). Jika akhirnya anak murid tersebut memilih untuk meminta maaf, maka ia sudah mengerti, bahwa dia telah berbuat salah. lalu kita juga harus pastikan anak tersebut memilihnya tanpa ada paksaan dari orang lain. lalu jika dia menggantikan kertasnya yang robek, kita bisa melihat usahanya untuk bertanggung jawab memperbaiki kesalahannya. disini murid sudah mengerti bahwa kesalahannya itu harus diperbaiki, dan bukan hanya selesai dengan minta maaf. jika solusi ini adalah atas usul murid sendiri maka restitusi sudah terjadi dampak kedepannya murid akan memiliki disiplin diri dia mengerti bahwa merobek kertas temennya adalah salah.
contoh yang saya berikan diatas, merupakan pengalaman pribadi yang seringkali adik saya ataupun saya lakukan. dan dengan itu, saya dapat memberikan contoh, atas dasaryang dilakukan adik maupun saya lakukan (dulu), dan inilah solusi yang sepatutnya dilakukan oleh orang dewasa, dalam memperbaiki masalah ini. dengan ini, diharapkan kita (orang yang lebih dewasa) dapat mengembangkannya, dari sisi kesalahan yang dilakukan murid atau anak anak, pada kesalahan lainnya.
Hapusmenurut saya hukuman untuk siswa maupun siswi yang melanggar hukuman itu bagus dengan alasan untuk memberi rasa jera pada siswa maupun siswi yang melanggar
BalasHapusTeks 1
BalasHapusSaya setuju akan hukuman kepada siswa, karena agar memberikan efek jera
Menurut saya hukuman itu harus ada
BalasHapusagar siswa siswi tertip dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, dan hukuman juga penting untuk memberikan efek jera bagi siswa siswi yang melanggar aturan yang berlaku di sekolah.
Nama: Raihan Ajie Prasetyo
BalasHapusKelas: XI-F
Pendapat:
Menurut saya hukuman dapat diterapkan kepada siswa/i yang melanggar aturan yang berlaku, namun hukuman yang diberikan tidak mengacu kepada kekerasan fisik maupun mental, siswa yang dihukum punya tujuan untuk membuat siswa itu jera terhadap hal yang ia langgar yang membuatnya tidak mengulangi perbuatannya lagi
Nama: Velly Ariani Sari
BalasHapusKelas: X-A
1. masih sangat penting dalam memberi hukuman untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. karena banyak memberikan manfaat bagi siswa yang suka masih melanggar aturan, manfaat diantaranya adalah untuk melatih kedisiplinan siswa, menambah motivasi belajar peserta didik, dan melatih kemandirian. tetapi yang perlu kita ingat, tak semua hukuman bisa dipakai.hukuman pun sesungguhnya memiliki aturan dan prinsip dalam pemakainnya agar hukuman tak menjurus kearah kekerasan baik fisik maupun psikis.
2. menurut saya penegakkan kedisiplinan yang efektif diantaranya yaitu;
1. menjadi teladan dengan memberikan contoh
Guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya dan memberikan contoh yang baik, sehingga anak didik akan meniru tindakan tersebut. contohnya, agar siswa disiplin masuk kelas sesuai jadwal, maka guru juga harus masuk tepat dengan jam yang telah ditentukan.
2. membuat tata aturan yang jelas.
membuat peraturan yang sejelas-jelasnya juga termasuk bagian dari cara untuk membuat siswa menjadi lebih disiplin. siswa yang tidak disiplin belum tentu karena mereka bandel, nakal dan sebagainya. mungkin juga ketidak disiplinan tersebut disebabkan oleh peraturan yang membingungkan siswa
3. bersikap tegas.
berikan hukuman yang sesuai kepada siswa yang memang telah melanggar peraturan, bukan hanya karena tidak suka pada anak didik tersebut. dengan ketegasan sikap yang ditunjukkan guru maka siswa akan patuh dan tidak melanggar peraturan.
Raka Dales T. Junior X-D
BalasHapus1. Menurut saya,,hukuman sebagai metode untuk meningkatkan disiplin siswa memiliki pro dan kontra. Pada satu sisi, hukuman bisa memberikan efek jera dan mengingatkan siswa tentang konsekuensi dari tindakan mereka. Namun, hukuman yang berlebihan atau tidak adil dapat menimbulkan rasa ketidakadilan, dendam, dan bahkan mengurangi motivasi belajar siswa.
2. Dengan mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan sejak usia dini sangat penting. Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kurikulum. Siswa yang memahami dan menghargai nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kerjasama cenderung lebih disiplin.
Dikarenakan pendidikan karakter membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai positif, yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari.
Nama: Maytha Rizty nurfalah
BalasHapusKelas: X-A
1. Menurut saya hukuman itu masih efektif untuk kedisplinan siswa. Dan juga untuk penanaman kesadaran berdisiplin dalam diri siswa, penggalakkan keteladanan dari para guru dalam berdisiplin.
2. Menurut saya mewujudkan kesadaran terhadap sikap disiplin yaitu Menjaga ketertiban dalam menjalani kegiatan harian, seperti bangun pagi, makan, belajar, dan istirahat. Dan yang paling penting melatih disiplin waktu seperti:
a. Tentukan Prioritas. Mulailah mengatur waktu agar lebih efisien dengan menentukan prioritas.
b. Hindari Kebiasaan Menunda. Jangan membiasakan menunda tugas/pekerjaan, karena akan membuat tugas kamu semakin menumpuk.
Nama : Ade Tasya K
BalasHapuskelas : XH
1. Menurut saya, memberikan hukuman kepada siswa-siswi masih sangat efektif untuk digunakan untuk memberikan efek jera kepada siswa siswi di sekolah agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama asal hukuman tersebut masih seimbang dengan kesalahan yang dilakukan dan juga disertai dengan motivasi dan nasihat agar siswa siswi yang mendapat hukuman paham apa yang ia lakukan salah dan dapat memperbaikinya.
2. Menurut saya, untuk mewujudkan kesadaran sikap disiplin, dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada murid-murid, guru-guru memberikan contoh secara langsung bagaimana cara bersikap disiplin, dan memberikan teguran jika ada murid yang kurang disiplin agar mereka dapat mengerti bahwa perilaku mereka salah, tetapi bukan dengan cara hukuman atau dimarahi, melainkan dinasehati dengan baik-baik.
Setujuuu bangeet
HapusNama: Zahra Awalia Syadidah
BalasHapusKelas: XI-E
1. Menurut saya hukuman bagi siswa yang melanggar aturan masih bisa dan harus dilakukan. Tujuannya agar siswa yang melanggar bisa mendapatkan efek jera dan tidak akan mengulangi hal tersebut lagi. Selain itu agar mereka mendapatkan bentuk sikap yang disiplin. Namun, dalam memberikan hukuman harus dalam batas yang wajar, jangan sampai siswa/i yang melanggar sampai mendapatkan rasa malu. Awalnya, berikan teguran terlebih dahulu, tanyakan alasan mengapa mereka melanggar aturan. Namun, jika terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama (melanggar aturan) naikkan level tingkat hukuman, seperti pengurangan poin hingga dipanggil ke BK.
2. Cara mewujudkannya dengan membuat tata tertib berserta poin pengurangan peserta didik. Alasannya agar siswa menjadi lebih taat terhadap aturan karena sudah mengetahui penerapan konsekuensi yang konsisten dan memberlakukan sanksi yang adil dan konsisten bagi siswa/i yang melanggar aturan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Jihan Nur Khairani
BalasHapusKelas : X-H
1. Menurut pendapat dan pengalaman saya, di zaman sekarang rasanya konsep tersebut sudah tidak efektif untuk mendisiplinkan siswa. Karena hukuman di zaman ini tidak menimbulkan efek jera, melainkan dendam para siswa terhadap guru-gurunya. Rendahnya nilai moral yang dimiliki siswa di masa ini juga mempengaruhi efek dari konsep tersebut.
2. Menegakkan nilai moral dengan memperdalam ilmu agama. Menegurnya tanpa kekerasan dengan janji jika dilanggar lagi akan diberikan hukuman.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNazla Nur Alfaleksi X-H
HapusAku setuju bgtt kaa
Nama: Givenia F Gea
BalasHapusKelas: XI-B
1. Menurut saya di zaman sekarang masih efektif menerapkan konsep hukuman jika seorang siswa melakukan pelanggaran. Jikalau ada siswa yang melanggar tata tertib, guru atau orang yang lebih tua dapat memberikan suatu tantangan atau hukuman kepada siswa. Dimana hukuman ini bertujuan memberikan dampak positif dan efek jera kepada siswa. Lalu lebih baik memberikan hukuman yang membuat siswa dapat memperbaiki tindakannya dan tidak melakukannya lagi, serta hukuman yang membuat siswa tidak merasa dijelekkan.
2. Menurut saya, untuk mewujudkan kesadaran terhadap penegakan disiplin yang paling efektif adalah memberikan hukuman. Menurut saya dengan adanya pemberian hukuman kepada seseorang pasti akan seseorang tersebut akan sadar dan tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Namun, pemberian hukumannya jangan berupa fisik, bisa diberikan dengan mengerjakan tugas atau sesuatu yang dapat meningkatkan ilmu seseorang.
1. Menurut saya, hukuman masih sangat diperlukan bahkan di zaman sekarang yang mana banyak penurunan sikap disiplin peserta didik. Karena salah satu tindakan yang dapat mendisiplinkan siswa adalah dengan dibuatnya aturan beserta hukumannya. Jika hukuman di tiadakan, yang terjadi adalah peserta didik akan semena mena terhadap tata tertib, dan akan menjadi pribadi yang kurang terdidik. Maka hukuman tetap diperlukan untuk mengatasi hal hal tersebut. Namun, pihak pemberi hukuman harus memperhatikan hukuman yang akan dibuat. Karena hukuman yang diberi juga harus memperhatikan kemampuan peserta didik. Jangan sampai hukuman yang seharusnya bisa merubah pribadi siswa agar lebih baik justru malah dapat menyiksa siswa secara fisik maupun psikis. Jika hal itu terjadi, hukuman maka tidak akan berjalan efektif, dan malah tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
BalasHapus2. Sama seperti yang saya jelaskan di nomor 1, agar penegakkan disiplin efektif maka hukuman hukuman yang dibuat harus seimbang dan setara dengan pelanggaran yang dilakukan. Jika terjadi hal hal seperti, hukuman yang diberikan dapat menyiksa siswa, maka hukuman tersebut tidak akan efektif dan siswa akan tersiksa secara psikis dan fisiknya. Kedisiplinan pun tidak akan berjalan dan malah menyiksa siswa.
Syafiqa Batrisyia Adlyna X-H
BalasHapus1. Pendapat saya adalah bahwa pendekatan terhadap disiplin siswa tidak hanya tentang hukuman, tetapi lebih kepada pendekatan yang holistik dan pedagogis. Meskipun hukuman dapat menjadi bagian dari proses pendidikan, efektivitasnya tergantung pada konteks dan implementasinya. Strategi yang lebih efektif mungkin melibatkan penguatan positif, bimbingan, dan pemahaman mendalam terhadap perilaku siswa untuk mempromosikan perubahan yang berkelanjutan dan pembelajaran yang lebih baik.
2. Menurut saya cara menegakkan disiplin yang paling efektif adalah dengan Komunikasi yang jelas dan Konsisten.
Dengan Komunikasi yang jelas dapat memudahkan untuk menyampaikan aturan dan konsekuensinya secara jelas kepada siswa.
Dhisa Alena X-C
BalasHapus• Saya setuju memakai konsep hukuman di masa sekarang masih terbilang efektif karena pemberian hukuman dapat membuat siswa/siswi enggan untuk melakukan hal tersebut lagi dan siswa/siswi tetapi pemberian hukuman bukan satu satunya hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk membuat siswa/siswi lebih disiplin. Banyak hal yang dapat dilakukan guru agar siswa/siswi nya lebih disiplin salah satunya adalah melewati pendekatan kepada siswa/siswi tersebut.
• Menurut saya cara mewujudkan kesadaran terhadap penegakkan disiplin paling efektif adalah dengan memberikan contoh/perilaku baik kepada siswa/siswi, membina serta mengingatkan siswa/siswi agar melakukan hal tersebut supaya mereka terbiasa tetapi perlu diingat ini kembali kepada individu masing masing yang membutuhkan kesadaran, ia harus mengikuti atau semaunya sendiri.
Nur Azizah X-C
BalasHapus1. Menurut saya untuk pemberian hukuman itu masih bisa diberlakukan supaya siswa bisa bersadar apa yang dia perbuat itu salah. Karena semua siswa butuh kesadaran bahwa yang ia lakukan itu salah dan tidak akan mengulangi nya lagi. Nah satu lagi supaya siswa bisa bertanggung jawab dengan apa yang ia lakukan.
2. Menurut saya untuk mewujudkan kesadaran terhadap penegakkan disiplin yang efektif itu yaitu seperti:
Konsisten
Konsisten merupakan salah satu kunci penting membentuk karakter disiplin siswa. Ketika semua guru memberikan contoh yang sama secara terus menerus kemudian selalu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya disiplin belajar untuk dapat mencapai hasil optimal dan juga disiplin mentaati peraturan yang berlaku di lingkungan masyarakat. Melalui pembinaan dan juga keteladanan yang dilakukan, pembentukan karakter disiplin siswa dapat dilakukan dengan maksimal.
Nama : Fiona Kalisha Maulana
BalasHapusKelas : XI-B
1. Menurut saya konsep hukuman masih efektif untuk penegakkan disiplin. Namun, konsep hukuman ini harus sebanding dengan apa yang dilakukan dan juga tidak secara berlebihan. Pemberian konsep hukuman dapat memberikan efek jera, sehingga pelaku yang melakukan pelanggaran tersebut tidak akan mengulanginya. Namun, pemberian hukuman harus dipikirkan secara matang sehingga tidak berlebihan namun tetap memberikan efek jera.
2. Untuk mewujudkan kesadaran terhadap penegakkan disiplin, pemberian hukuman masih harus diterapkan. Pemberian hukuman dapat memberikan efek jera sehingga pelaku dapat lebih disiplin. Selain itu, untuk mewujudkan kesadaran terhadap penegakkan disiplin dapat dilakukan dengan pemberian arahan maupun motivasi.
Ammario Bima X-C
BalasHapus1.) Menurut pengalaman dan pendapat saya sebagai seorang peserta didik, konsep hukuman masih sangat efektif untuk membantu meningkatkan rasa disiplin pada Siwa. Karena, hukuman secara langsung memberikan efek jera kepada peserta didik yang melanggar aturan yang berlaku di area sekolah, dan meningkatkan rasa hormat kepada guru.
2.) menurut pengalaman dan pendapat saya sebagai seorang pelajar, cara yang paling efektif untuk mewujudkan kesadaran terhadap kedisiplinan adalah dengan melakukan pendekatan secara personal dan menciptakan rasa empati kepada sesama warga sekolah. Karena jika hanya dengan hukuman fisik, akan masih ada beberapa siswa yang kerap menyepelekan hukuman tersebut dan cenderung akan melakukan hal yang sama di masa mendatang
Nama: Ronauli Caroline Aprilia Simamora
BalasHapusKelas XI-D
Menurut pendapat saya, hukuman tidak lagi dianggap sebagai cara yang efektif dan pantas untuk mendisiplinkan peserta didik pada zaman sekarang. Banyak pakar pendidikan dan psikolog menekankan bahwa hukuman fisik atau psikologis dapat berdampak negatif pada perkembangan siswa, seperti meningkatkan rasa takut dan menurunkan rasa percaya diri. Selain itu justru menaikan tingkat ketidak tertiban siswa
Sebenarnya hukuman yang diberikan juga tergantung dengan tindakan yang dilakukan oleh siswa, apabila butuh perlakuan khusus maka harus ditindak lanjuti.
Sebaliknya, disiplin positif yang berbasis pada konsekuensi dan pemberian pilihan yang jelas dan konsisten lebih efektif dalam membantu siswa memahami dan mengikuti aturan tanpa merasa disakiti yang akhirnya dapat menjadi kebiasaan baru siswa yang baik.
Setujuu kaa
BalasHapus