29-05-2024
Manfaat Literasi
Literasi merupakan kata yang sangat akrab di telinga kita akhir-akhir ini. Hampir setiap forum dan diskusi selalu terselip kata literasi. Kata literasi menjadi salah satu kata yang identik dengan kesan terpelajar. Bahkan literasi menjadi salah satu parameter penilaian terhadap siswa dan sistem belajar yang diberikan oleh guru di kelas.
Saat ini, kemampuan literasi sangat diperlukan guna menyaring informasi secara akurat. Mengingat sekarang banyak masyarakat terutama netizen kerap menelan mentah-mentah informasi yang didapatkan tanpa mencari tahu kebenaran dan keakuratan dari informasi tersebut. Terkadang menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat, bahkan mengarah pada perpecahan. Maka pemahaman literasi harus diberikan sejak dini baik melalui pendidikan formal maupaun informal agar pemahaman tersebut dapat ekpresikan menjadi kecakapan yang bermanfaat.
Literasi merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh seseorang saat ia terjun ke masyarakat global saat ini. Arti literasi sendiri menurut KBBI yang dilansir dari laman resmi Kemdikbud, adalah kemampuan menulis dan membaca. Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Sedangkan dalam EDC atau Education Development Center, literasi dijabarkan sebagai kemampuan individu untuk menggunakan potensi yang ia miliki (kemampuan tidak sebatas baca tulis saja). UNSECO pun turut memberikan pengertian literasi, yakni seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif seseorang dalam membaca dan menulis yang dipengaruhi oleh kompetensi di bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya, dan pengalaman.
Pada perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi, sehingga keberaksaraan bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung beragam arti (multi literacies). Ada bermacam-macam keberaksaraan atau literasi, misalnya literasi komputer (computer literacy), literasi media (media literacy), literasi teknologi (technology literacy), literasi ekonomi (economy literacy), literasi informasi (information literacy), bahkan ada literasi moral (moral literacy).
Jadi, keberaksaraan atau literasi dapat diartikan melek teknologi, melek informasi, berpikir kritis, peka terhadap lingkungan, bahkan juga peka terhadap politik. Seorang dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya terhadap isi bacaan tersebut. Puncaknya, literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global dengan didasari dengan nilai nilai budaya dan kepercayaan.
Dilansir pada web resmi Dirjen PAUD Kemdikbud RI, ada 6 macam literasi yang penting diketahui. Berikut ini adalah uraian 6 macam literasi dasar dan keterangannya: Pertama, Literasi Baca Tulis, adalah kecakapan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun yang tersurat, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
Kedua, Literasi Numerasi, adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terikat dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Ketiga, Literasi Sains, adalah kecakapan untuk memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita serta serta mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah.
Keempat, Literasi Digital, adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Kelima, Literasi Finansial, adalah kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial. Keenam, Literasi Budaya dan Kewarganegaraan, adalah kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Setelah kita memahami arti dan macam Literasi di atas, hal ini tentunya kita sudah memiliki informasi tentang tujuan literasi, adapun tujuan literasi itu sendiri ialah sebagai berikut: 1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat; 2) Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca; 3) Membantu orang berpikir secara kritis dan mampu menanggapi dengan bijaksana; 4) Memperkuat nilai kepribadian dan mengembangkan budi pekerti yang baik melalui kegiatan membaca dan menulis; 5) Menciptakan budaya membaca di sekolah dan masyarakat.
Literasi tentu memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama di tengah gempuran informasi di era digital seperti saat ini. Berikut beberapa manfaat literasi yang dapat di peroleh sebagai berikut: 1) Memperkaya perbendaharaan kata “kosa kata”; 2) Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis; 3) Memperluas wawasan dan memperoleh informasi baru; 4) Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik; 5) Mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari bacaan; 6) Meningkatkan kemampuan verbal seseorang; 7) Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada di platform media terutama digital; 8) Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.
Gerakan literasi dalam sekolah saat ini merupakan salah satu upaya pemerintah menumbuhkan budi pekerti peserta didik sebagai acuan untuk memiliki budaya akhlak atau moral yang baik menurut kriteria agama. Sehingga dapat terbentukan akhlak mulia hingga dewasa. Peran literasi di sini sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan budi pekerti peserta didik dapat tumbuh sejak dini.
Kecakapan peserta didik dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara merupakan kunci keberhasilan program literasi. Tingginya Kecakapan manusia bila tidak diikuti dengan akhlak dan moral yang baik akan menumbuhkan pribadi yang angkuh. Seluruh pencapaian bermacam literasi hanya akan dijadikan prestise semata-mata. Seyogyanya pencapaian tersebut harusnya dapat membentuk kultur yang sesuai dengan budaya bangsa. Pada akhirnya diharapkan dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara serta agama.
Refleksi kegiatan literasi
1. Berdasarkan teks tersebut, dapat dipahami mengenai literasi. Menurut kalian, apakah literasi di SMAN 89 sudah sesuai dengan penjelasan literasi tersebut? Jelaskan alasannya!
2. Berikan masukan kalian mengenai kegiatan literasi yang selama ini sudah berjalan di SMAN 89 Jakarta? Bagaimana kalian berpendapat mengenai teori yang ideal mengenai literasi dan numerasi dan implementasinya di sekolah?
Undang-undang Uni Eropa (EU) mengharuskan untuk memberikan informasi kepada pengunjung situs di Uni Eropa tentang cookie yang digunakan di blog. Dalam banyak kasus, undang-undang ini juga mengharuskan untuk mendapatkan persetujuan.
BalasHapusDengan pemberitahuan tersebut, pengunjung akan mengetahui cara Google menggunakan cookie Blogger dan Google tertentu di blog, termasuk cookie Google Analytics dan AdSense
Jika jawaban ini membantu, mohon tekan tombol Ya atau Rekomendasikan dibawah ini agar berguna bagi teman-teman yang mengalami masalah yang sama sepertimu. Untuk pertanyaan lebih
Azizah Shafira Mugeni - X.C
BalasHapus1. Menurut narasi di atas literasi memiliki berbagai macam arti, namun intinya yaitu kemampuan ataupun keterampilan dalam membaca, menulis, serta belajar. Untuk kegiatan literasi di sman 89 sendiri sudah sesuai dengan penjelasan tersebut. Karena sekolah menyediakan berbagai media yang dapat digunakan untuk Mengasah kemampuan literasi salah satunya blog ini.
2. Menurut saya kegiatan literasi sendiri sudah cukup baik. Namun untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang efektif. Dikarenakan waktu yang sedikit/mepet untuk melakukan literasi di blog karena dilakukan setelah imtaq. Saran saya mungkin dapat ada hari dimana kegiatan literasi dilakukan secara bersamaan di lapangan dan akan setiap kelas akan dipandu oleh tim literasi nya masing-masing. Karena daya literasi siswa/I yang masih kurang, mungkin kegiatan ini bisa ditambahkan dengan membaca buku bersama, berkelompok membahas suatu permasalahan dalam suatu narasi literasi, dan dapat juga memberi pengarahan atau sosialisasi mengenai literasi terlebih dahulu dengan cara yang menarik.
Anggi Anastasia Sinaga
BalasHapusKelas X.D
1. Menurut saya literasi di SMAN 89 sudah berjalan cukup sesuai dengan paparan di atas, karena sebagian besar siswa telah melakukan literasi dengan cermat dan benar benar membaca apa yang menjadi materi literasi setiap harinya. Di samping itu, masih ada juga sebagian kecil peserta didik yang hanya meniru jawaban tanpa benar benar membaca bahan literasi yang disajikan
2. Masukan dari saya untuk kegiatan literasi di SMAN 89, sebiaknya diberikan penjelasan oleh guru yang berkaitan kepada peserta didik sehingga peserta didik mengetahui arti sebenarnya dari literasi dan peserta didik dapat melakukan literasi dengan baik
*sebaiknya
HapusTerima kasih atas koreksinya. 🙏⭐️
HapusNabila Cahyani Andita Putri (X-D) || 23
BalasHapus1.) Ya! Seperti yang terdapat pada teks diatas, dapat disimpulkan pengertian dari literasi adalah kemampuan dan kecakapan individu yang nyata khususnya keterampilan kognitif seperti membaca dan menulis. Menurut saya Literasi SMAN 89 sudah sesuai dengan pengertian yang ada, karena kami selaku siswa/i diberikan latihan Litnum sebelum kegiatan KBM yang mampu meningkatkan kemampuan daya verbal, menahami bacaan, dan melatih Kemampuan interpersonal seseorang.
2.) Menurut saya Literasi SMAN 89 sudah cukup baik karena mampu mengasah kemampuan siswa/i sebelum pembelajaran. Namun sayangnya, waktu yang terbatas kadang menyulitkan kami untuk fokus memahami teks yang banyak dalam waktu singkat. Saran saya, kegiatan Litnum dapat ditingkatkan dengan :
- Jumlah dan panjangnya bacaan yang dapat disesuaikan dengan waktu yang tersedia
- Kegiatan membaca bersama disekolah
- Pengumpulan karya dari siswa/i untuk dijadikan soal Litnum
- Pameran buku bacaan
Sekian saran dan masukan yang dapat saya berikan. Semoga dapat dijadikan acuan untuk lebih baik kedepannya 🙏🏻
1. Jawaban:
BalasHapusDi SMAN 89, kegiatan literasi dilaksanakan secara intens dan teratur setiap minggunya. Literasi, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Ini diterapkan melalui program membaca mingguan yang melibatkan siswa dalam menganalisis suatu permasalahan secara kritis. Namun, sumber daya manusia di SMAN 89 belum benar benar menanggapi serius setiap literasi yang diberikan. Siswa/i masih menganggap bahwa kegiatan literasi bukanlah kegiatan penting yang dapat mengembangkan diri mereka. Dalam menjawab setiap pertanyaan pun, banyak dari siswa/i yang menggunakan teknologi ai.
2. Jawaban:
Kegiatan literasi yang telah berjalan di SMAN 89 Jakarta tampaknya sudah cukup baik dengan adanya program membaca mingguan. Satu yang menjadi permasalahan adalah jadwal yang terkadang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Juga waktu yang diberikan cukup kurang untuk membaca seluruh paragraph dan menjawab beberapa soal hots. Permasalahan lain yaitu respon siswa/i yang bisa dibilang sangat kurang. siswa yang kurang tertarik karena banyaknya kata dan paragraf, membuat beberapa siswa tidak memiliki keinginan untuk menjawab pertanyaaan yang tertera.
Ahmad Reval X-D
BalasHapusJawaban Pertanyaan 1
Berdasarkan teks tersebut, literasi mencakup banyak aspek seperti literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan budaya serta kewarganegaraan. Literasi juga melibatkan kemampuan berpikir kritis, memahami informasi secara akurat, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab apakah literasi di SMAN 89 sudah sesuai dengan penjelasan tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap program literasi yang sudah berjalan di sekolah tersebut.
Jika SMAN 89 memiliki program yang mendukung berbagai jenis literasi tersebut, seperti:
- Program membaca dan menulis yang intensif,
- Kegiatan yang melibatkan pemahaman numerasi dan sains,
- Penggunaan media digital dengan bijak dan bertanggung jawab,
- Pendidikan finansial dasar,
- Kegiatan yang menumbuhkan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya serta kewarganegaraan,
- Program yang mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat,
maka literasi di SMAN 89 dapat dikatakan sudah sesuai dengan penjelasan literasi dalam teks. Namun, jika program-program tersebut belum ada atau belum berjalan dengan efektif, maka masih ada ruang untuk perbaikan agar literasi di SMAN 89 sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam teks.
Jawaban Pertanyaan 2
Masukan mengenai kegiatan literasi yang selama ini sudah berjalan di SMAN 89 Jakarta bisa meliputi:
- Evaluasi Program Baca Tulis: Apakah ada program rutin yang mendorong siswa untuk membaca dan menulis? Misalnya, perpustakaan sekolah yang aktif, klub buku, atau lomba menulis.
- Penguatan Literasi Digital: Apakah siswa diajarkan tentang penggunaan media digital secara etis dan bertanggung jawab? Adakah pelatihan khusus untuk mengajarkan literasi digital?
- Literasi Numerasi dan Sains: Apakah ada kegiatan atau program yang mendorong pemahaman siswa dalam bidang matematika dan sains? Misalnya, laboratorium yang memadai, klub matematika, atau eksperimen sains.
- Literasi Finansial: Adakah program yang mengajarkan siswa tentang konsep dasar finansial, seperti menabung, investasi, dan manajemen uang?
- Literasi Budaya dan Kewarganegaraan: Apakah ada kegiatan yang menumbuhkan pemahaman dan penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia dan kewarganegaraan? Misalnya, peringatan hari besar nasional, kegiatan seni budaya, atau diskusi tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Idealnya, literasi dan numerasi tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Implementasinya bisa berupa:
- Integrasi Kurikulum: Mengintegrasikan literasi dan numerasi ke dalam semua mata pelajaran.
- Kegiatan Ekstrakurikuler: Menyediakan berbagai klub dan kegiatan yang mendukung literasi dan numerasi.
- Proyek Berbasis Literasi: Mengadakan proyek atau tugas yang memerlukan penerapan kemampuan literasi dan numerasi.
- Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru untuk mengajarkan literasi dan numerasi secara efektif.
Dengan implementasi yang holistik dan mendalam, diharapkan siswa tidak hanya memiliki kemampuan dasar literasi dan numerasi, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi individu yang kritis, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
Monica Kezia Sitorus X-C
BalasHapus1. Menurut saya literasi di SMAN 89 Jakarta cukup baik, namun beberapa peserta didik masih belum ada minat membaca. Program literasi yang terlaksanakan di SMAN 89 Jakarta masih belum terlaksanakan dengan sempurna karena masih banyaknya peserta didik yang malas untuk mengerjakan soal literasi bahkan malas untuk membuka link literasi/numerasi yang dikirimkan oleh tim literasi. Dampak yang akan terjadi adalah kinerja otak menurun karena tidak sering membaca, hal itu akan berbahaya untuk kedepannya.
2. Saya sendiri berpendapat bahwa program literasi dan numerasi di SMAN89 Jakarta masih belum terlaksanakan dengan baik karena berbagai faktor, salah satunya adalah tidak adanya minat literasi dan malas untuk membuka link literasi dan numerasi. Masukkan dari saya, saat sedang dilaksanakannya kegiatan literasi dan numerasi harus dipantau oleh penanggung jawab setiap kelas yang kemudian menggirimkan laporan
Kegiatan kepada yang bersangkutan dan sebaiknya menggunakan absensi.
Materi yang diberikan oleh tim kegiatan literasi dan numerasi sudah bagus, dan memberi wawasan kepada peserta didik
Pertanyaan 1
BalasHapusLiterasi merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh seseorang saat ia terjun ke masyarakat global saat ini. Arti literasi sendiri menurut KBBI yang dilansir dari laman resmi Kemdikbud, adalah kemampuan menulis dan membaca. Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis. Menurut saya literasi di SMAN 89 Jakarta sudah sesuai dengan penjelasan di atas, sebagai bukti sekolah kita yang sudah menerapkan kegiatan literasi setiap selasa dan kamis, dengan memberikan bahan literasi serta soal yang di sediakan untuk para siswa/i setelah membaca secara keseluruhan.
Pertanyaan 2
Menurut saya kegiatan literasi sudah cukup baik. Namun untuk pelaksanaan kegiatannya masih kurang efektif. Karena kurangnya pengawasan terhadap kegiatan literasi, banyak siswa/i tidak mengerjakannya, selain itu waktu yang diberikan terlalu sedikit untuk melakukan literasi. Menurut saya sebaiknya saat pengerjaan di berikan pengawasan lebih dan di berikan waktu lebih lama dengan mengadakan kegiatan pagi khusus literasi
Nama: Qusay Al Rasya
BalasHapusKelas: X-E
1. Evaluasi Literasi di SMAN 89 Jakarta:
SMAN 89 Jakarta, perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk menilai sejauh mana konsep literasi telah diimplementasikan. Berdasarkan penjelasan literasi yang disediakan, aspek-aspek seperti literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya, dan kewarganegaraan harus menjadi fokus dalam program literasi sekolah. Evaluasi dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap kegiatan literasi yang dilakukan di sekolah, termasuk kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembelajaran di kelas.
2. Masukan dan Teori Ideal Mengenai Literasi dan Numerasi:
a. Implementasi Literasi dan Numerasi:
Implementasi literasi dan numerasi di SMAN 89 Jakarta harus mencakup pendekatan holistik yang melibatkan seluruh komponen sekolah, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua. Program literasi dan numerasi yang ideal harus memperhatikan keberagaman kemampuan siswa dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan dalam berbagai aspek literasi dan numerasi.
b. Kegiatan Literasi yang Ideal:
Kegiatan literasi yang ideal di SMAN 89 Jakarta dapat mencakup pembentukan klub literasi, lokakarya menulis, diskusi buku, kompetisi literasi, dan integrasi literasi dalam berbagai mata pelajaran. Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa secara menyeluruh.
c. Pentingnya Literasi dan Numerasi:
Literasi dan numerasi bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi juga merupakan pondasi penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan dunia modern. Dengan memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang kuat, siswa dapat menjadi individu yang kritis, analitis, dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai konteks kehidupan.
Dengan melakukan evaluasi mendalam dan mengimplementasikan program literasi dan numerasi yang holistik, SMAN 89 Jakarta dapat memastikan bahwa siswa-siswanya memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang. Mendukung pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa adalah langkah penting dalam mempersiapkan mereka menjadi individu yang kompeten dan berdaya saing di era globalisasi saat ini.
Nama lengkap: Gabriella Christy
BalasHapusKelas: XI-B
1. Literasi di SMA Negeri 89 Jakarta sudah cukup sesuai dengan penjelasan literasi tersebut karena SMA Negeri 89 Jakarta menyajikan literasi bacaan-bacaan dan memacu siswa untuk melakukan analisis dari bacaan-bacaan tersebut, seperti pada kegiatan literasi di pagi hari maupun literasi saat pembelajaran/ulangan. Namun, literasi yang betul-betul ditekankan di SMA Negeri 89 Jakarta baru hanya literasi baca tulis dan literasi numerasi, sementara literasi yang lain belum terlalu.
2. Kegiatan literasi yang selama ini sudah berjalan di SMA Negeri 89 Jakarta masih belum efektif dikarenakan waktu literasi khusus yang diberikan sangat sebentar dengan bacaan-bacaan yang cukup berat bagi siswa, apalagi ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa setelah dilakukan analisis terhadap bacaannya. Sebaiknya, waktu yang diberikan untuk melakukan kegiatan literasi ditambah, kemudian dimulai dengan bacaan yang sedikit lebih ringan dan dapat menggugah minat baca siswa (seperti diselipkan humor atau hal-hal yang lebih relate dengan kehidupan siswa) sehingga diharapkan ke depannya siswa akan lebih tertarik dan bersemangat mengikuti kegiatan literasi.